Kamis, 12 Februari 2009

Paruman Panitia PBK - 12 Feb 2009

Paruman Panitia Karya Panca Bali Krama 2009.
Kamis 12 Februari 2009, sejak jam 10.00 hingga jam 12.10, diselenggarakan Paruman (rapat pleno) Panitia Karya Panca Bali Krama 2009 di Wantilan Kesari Warmadewa Pura Agung Besakih. Rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota Panitia Karya, Pemangku Pakideh dan Catur Lawa di Pura Agung Besakih dan perwakilan dari kabupaten & kota se Bali dipimpin oleh Ketua Umum Panitia Nyoman Yasa (Sekprov. Bali) didampingi oleh Ketua Pelaksana Karya Wayan Gunatra (Bendesa Desa Pakraman Besakih).
Dalam pertemuan yang membahas persiapan masing-masing bidang di kepanitiaan disampaikan pula dasar tuntunan susastra perihal pelaksanaan Karya Agung Panca Bali Krama yang disampaikan oleh Yajamana Karya Ida Pedanda Gede Putra Tembau dari Griya Aan, Klungkung. Dijelaskan oleh Ida Pedanda, sebagaimana telah tertulis dalam buku Yasa Kerti, Karya Agung Panca Bali Krama dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali, yaitu pada Tilem Caitra (Tilem Kesanga) ketika tahun Saka berakhir dengan nol (Rah Windu). Upacara Panca Bali Krama untuk tahun Saka 1930 ini akan jatuh pada hari Rabu Paing Kuningan, tanggal 25 Maret 2009. Karya Agung Panca Bali Krama yang pada intinya adalah pelaksanaan dari Bhuta yajna dan Dewa yajna yang bermakna untuk menyucikan alam semesta menuju tatanan yang harmoni. Untuk itu semestinya seluruh umat Hindu melaksanakan Yasa Kirti, sebagai perwujudan dari pelaksanaan Tapa-Brata-Yoga, pengendalian diri, pemusatan dan penyucian pikiran. “Jangan sampai dikendalikan oleh pikiran, perkataan dan perilaku yang tidak patut sehingga tujuan untuk membangun kesucian justru berbalik akan menebar mala” demikian dipesankan oleh Ida Pedanda.
Ritual Melasti
Selain persiapan upakara dan upacara yang akan ditangani dan dibahas secara khusus oleh para Sulinggih dan Pemangku, ritual Melasti ke segara Klotok, Klungkung menjadi pembahasan penting terkait dengan jalur palelastian yang melewati lebih dari 30 Desa Pakraman di dua kabupaten, Klungkung dan Karangasem yang ditempuh berjalan kaki selama 3 hari 2 malam.
Ritual Melasti akan diselenggarakan tanggal 21, 22 dan 23 Maret berangkat dari Besakih menuju Klotok kemudian kembali dari Klotok iring-iringan akan menginap semalam di Pura Penataran Agung (di Sengguan, Klungkung). Keesokan harinya berangkat menuju Besakih melalui jalur Desa Paksebali, simpang katuran pamendak di Pura Tohjiwa lalu melanjutkan perjalanan melalui jalur Sidemen dan menginap semalam di Pura Puseh Tebola, Sidemen , Karangasem.
Tanggal 23 Maret iring-iringan berangkat menuju Pura Besakih melalui jalur desa Selat melewati Toya Esah lalu setelah memasuki kawasan Besakih akan katuran Mesandekan dan Pamendak Alit di Pura Pasimpangan Besakih lanjut kemudian menuju Pura Penataran Agung Besakih. Setiba di bancingah (halaman depan) Pura Penataran Agung Besakih akan dilakukan persembahan Pamendak Agung bersamaan dengan Pamendak Ida Bhatara Tirtha dari Sad Kahyangan Bali, Gunung Semeru, Gunung Agung dan Gunung Rinjani (prosesi Nuwur Ida Bhatara Tirtha di kawasan suci tersebut dilakukan oleh pengayah lain sehari sebelum ritual Melasti dan setibanya di Besakih akan ditempatkan sementara di Sanggar Tawang Pura Basukian).

.
Pileg, antara Dharma Agama dan Dharma Negara.
Tak hanya masalah spiritual saja yang dibahas dalam paruman pagi tadi. Kegiatan politik berupa keramaian kampanye menjelang hajatan pencontrengan pileg diharapkan hening sejenak pada puncak Karya Agung Panca Bali Krama 25 Maret 2009. Pada saat puncak karya itu semua parhyangan tingkat desa , dadya hingga tempat suci rumah tangga di seluruh Desa Pakraman di Bali diminta untuk turut mendukung kesucian karya, bersama-sama ngertiang kerahayuan jagat dengan menghaturkan upakara tingkatan Daksina Pejati, Sodan Putih Kuning, Canang Sari dan Canang Yasa selengkapnya.
Saat hari H pencontrengan pileg, tanggal 9 April 2009, bertepatan dengan Purnama Kadasa yang merupakan hari pelaksanaan upacara Bhatara Turun Kabeh di Besakih (juga Ngusabha Kadasa di Pura Batur). Ribuan umat Hindu, sejak pagi hingga malam, akan datang ke Besakih dalam rangka melaksanakan ritual Bhatara Turun Kabeh yang dilaksanakan di Pura Penataran Agung Besakih dan juga ritual yang dilaksanakan di semua Pura Pedharman di kawasan Pura Agung Besakih. Bagi umat yang hanya melakukan persembahyangan tentu bisa mengatur waktu setelah atau sebelum kegiatan pileg namun bagi pelaksana karya di semua pura Pakideh, Pedharman dan Penataran Agung di kawasan Besakih kecil kemungkinan untuk ikut memilih di rumah mereka. Karena itu, diusulkan agar KPUD Bali mempertimbangkan penetapan TPS khusus di Besakih …. sejenis mobile TPS ;-) Iya...., biar dharma agama berjalan beriring dengan dharma negara.
.
Nuwasen 25 Februari 2009.
Setelah diskusi berbagai hal terkait pelaksanaan karya, termasuk peningkatan pelayanan infrastruktur untuk kenyamanan pamedek (jalan, parkir, sirkulasi, toilet, dll), paruman ditutup oleh Ketua Umum dengan menekankan agar dilakukan pertemuan oleh masing-masing bidang untuk memantapkan tugas sehingga sejak tanggal 25 Februari 2009,saat dilaksanakan upacara Nuwasen Karya, hingga Panyineban nanti 27 April 2009 seluruh komponen panitia telah siap melaksanakan tugas masing-masing.
_______________
Foto 1:
Paruman Panitia Karya Agung Panca Bali Krama dan Bhatara Turun Kabeh Pura Agung Besakih 2009, tanggl 12 Februari 2009 dipimpin oleh Ketua Umum Nyoman Yasa (Sekprov. Bali) didampingi oleh Ketua Pelaksana Wayan Gunatra (Bendesa Desa Pakraman Besakih).
Foto 2:
Rapat dihadiri seluruh anggota Panitia dan Pemangku di kawasan Pura Agung Besakih.
Foto 3:
Tidak hanya lembaga adat, paruman dan kepanitiaan melibatkan unsur kepolisian (Polsek Rendang dan Polres Karangasem) untuk mengatur kelancaran sirkulasi kendaraan dan keamanan selama karya.
____________________
Acara paruman diliput juga oleh TVRI (Mudita) dan teman-teman dari jalan-jalan-bali.blogspot.com (Agung & Eka, salut atas niat untuk terus meliput PBK 2009)
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar