Senin, 23 Februari 2009 BP
Ngaturang Ayah di Besakih
Kandatel Serahkan Telepon untuk Pemangku dan Panitia
KEGIATAN ngaturang ayah di Besakih, Minggu (22/2) kemarin, diisi berbagai kegiatan. Selain bersih-bersih, ngulat kelakat dan pengobatan gratis, juga dilakukan penanaman pohon, penyerahan tong sampah dan bantuan telepon Flexi. Untuk telepon diserahan kepada pamangku, prajuru adat serta Panitia Karya Panca Bali Krama. Mereka yang ngaturang ayah di antaranya karyawan Telkom se-Bali, karyawan Kelompok Media Bali Post dan karyawan sejumlah perusahaan swasta di Bali. Selain menyerahkan dana punia dan tong sampah, juga diserahkan 25 buah pesawat telepon Flexi kepada pemangku, perbekel, bendesa, klian adat dan Camat Rendang, Karangasem. Juga diserahkan satu unit fix phone Flexi. Untuk pemangku, ditanggung pulsa Flexi hingga puncak karya berakhir. Selain itu juga dilakukan penanaman 50 bibit pohon cempaka di kawasan Pura Besakih serta penyerahan 20 buah tempat sampah.
Penyerahan dana punia, pesawat telepon, tong sampah berlangsung di Wantilan Pura Besakih. Acara itu dihadiri General Manager (GM) Kandatel Bali Gede Negara, Deputi GM Kandatel Bali Machsus Kusuma Apriyono bersama pimpinan cabang Telkom se-Bali. Juga hadir Pimpinan KMB Satria Naradha, para pemangku, perwakilan camat serta prajuru dan karyawan Telkom se-Bali. Gede Negara menyebutkan, ngayah ke Pura-pura yang melaksanakan karya merupakan kegiatan rutin suka-duka Telkom Bali, termasuk ngayah di Pura Besakih. Ia berharap bantuan yang diberikan bermanfaat bagi pelaksanaan Karya Panca Bali Krama dan Batara Turun Kabeh di Pura Besakih.
Bendesa Adat Besakih Wayan Gunatra menyampaikan penghargaan sedalam-dalamnya kepada Telkom dan Pimpinan KMB atas perhatian yang besar terhadap lancarnya pelaksanaan Karya Panca Bali Krama dan Batara Turun Kabeh. Hal sama juga disampaikan Camat Rendang diwakili Kasi Pelayanan Umum Ni Wayan Suasti. Diharapkan kepada individu, kelompok ataupun lembaga yang berencana ngaturang ayah di Pura Besakih berkoordinasi dengan panitia karya. Mengingat, rangkaian karya masih panjang dan masih banyak hal yang dikerjakan.
Pengobatan Gratis
Selain bersih-bersih dan membantu pembuatan sarana upacara, pelayanan kesehatan gratis untuk pemangku, prajuru, pangayah dan warga sekitar juga terus berlangsung di Pasraman Besakih. Dokter, paramedis dan perawat dari sejumlah rumah sakit juga terus berdatangan ngaturang ayah melayani kesehatan masyarakat di Pasraman Besakih. Minggu (22/2) kemarin, tercatat 12 dokter dan perawat melayani kesehatan masyarakat sejak pukul 09.00 wita hingga pukul 12.00 wita. Di antaranya dr. I Made Artawa, dr. Nyoman Sindhu Adi Putra, dr. Arie Purwana dan dr. AAA Laksmi Dewi Rudiani, Gusti Ngurah Anom Wiranegara, I Nyoman Darma Wiyasa, Ni Putu Resiki, Komang Ayu Mustriwati, Ni Made Oka Rusmini dan Made Mahardika (dokter dan perawat RS Sanglah) serta Putu Wiwik Wijayanti dan Ni Made Linda Sintya Dewi (perawat BIMC). Mereka datang secara sukarela atas nama pribadi dalam rangka turut mendukung program KMB. Sementara obat-obatan dibantu pembaca Bali Post serta dilayani dua asisten apoteker KKB.
Sebagaimana pelayanan kesehatan yang dilakukan sebelumnya, kemarin Pasraman Besakih juga masih dipenuhi masyarakat dari usia balita hingga usia lanjut yang ingin memeriksakan kesehatannya. Sedikitnya 120 masyarakat mendatangi Pasraman Besakih. Mereka di antaranya menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) bagi anak balita, kesemutan, rematik, penyakit kulit, gatal-gatal (scabies), tekanan darah rendah/tinggi.
Dr. Arie Purwana yang menangani balita menyebutkan, banyaknya balita penderita ISPA disebabkan cepatnya penyebaran virus dan bakteri di rumah-rumah warga di Besakih dan sekitarnya. Hal itu akibat faktor lingkungan yang kurang bersih. Sementara itu, dr. AAA Laksmi Dewi Rudiani yang menangani kulit dan kelamin menyebutkan pentingnya penyediaan obat scabies bagi warga masyarakat sekitar. Mengingat, pola hidup masyarakat dan lingkungan, menyebabkan penyakit gatal-gatal bagi masyarakat yang penularannya sangat cepat.
Sebagai ucapan terima kasih bagi para dokter dan perawat yang sukarela membantu melayani kesehatan masyarakat, Satria Naradha menyerahkan penghargaan berupa sertifikat.
Ngaturang Ayah di Besakih
Kandatel Serahkan Telepon untuk Pemangku dan Panitia
KEGIATAN ngaturang ayah di Besakih, Minggu (22/2) kemarin, diisi berbagai kegiatan. Selain bersih-bersih, ngulat kelakat dan pengobatan gratis, juga dilakukan penanaman pohon, penyerahan tong sampah dan bantuan telepon Flexi. Untuk telepon diserahan kepada pamangku, prajuru adat serta Panitia Karya Panca Bali Krama. Mereka yang ngaturang ayah di antaranya karyawan Telkom se-Bali, karyawan Kelompok Media Bali Post dan karyawan sejumlah perusahaan swasta di Bali. Selain menyerahkan dana punia dan tong sampah, juga diserahkan 25 buah pesawat telepon Flexi kepada pemangku, perbekel, bendesa, klian adat dan Camat Rendang, Karangasem. Juga diserahkan satu unit fix phone Flexi. Untuk pemangku, ditanggung pulsa Flexi hingga puncak karya berakhir. Selain itu juga dilakukan penanaman 50 bibit pohon cempaka di kawasan Pura Besakih serta penyerahan 20 buah tempat sampah.
Penyerahan dana punia, pesawat telepon, tong sampah berlangsung di Wantilan Pura Besakih. Acara itu dihadiri General Manager (GM) Kandatel Bali Gede Negara, Deputi GM Kandatel Bali Machsus Kusuma Apriyono bersama pimpinan cabang Telkom se-Bali. Juga hadir Pimpinan KMB Satria Naradha, para pemangku, perwakilan camat serta prajuru dan karyawan Telkom se-Bali. Gede Negara menyebutkan, ngayah ke Pura-pura yang melaksanakan karya merupakan kegiatan rutin suka-duka Telkom Bali, termasuk ngayah di Pura Besakih. Ia berharap bantuan yang diberikan bermanfaat bagi pelaksanaan Karya Panca Bali Krama dan Batara Turun Kabeh di Pura Besakih.
Bendesa Adat Besakih Wayan Gunatra menyampaikan penghargaan sedalam-dalamnya kepada Telkom dan Pimpinan KMB atas perhatian yang besar terhadap lancarnya pelaksanaan Karya Panca Bali Krama dan Batara Turun Kabeh. Hal sama juga disampaikan Camat Rendang diwakili Kasi Pelayanan Umum Ni Wayan Suasti. Diharapkan kepada individu, kelompok ataupun lembaga yang berencana ngaturang ayah di Pura Besakih berkoordinasi dengan panitia karya. Mengingat, rangkaian karya masih panjang dan masih banyak hal yang dikerjakan.
Pengobatan Gratis
Selain bersih-bersih dan membantu pembuatan sarana upacara, pelayanan kesehatan gratis untuk pemangku, prajuru, pangayah dan warga sekitar juga terus berlangsung di Pasraman Besakih. Dokter, paramedis dan perawat dari sejumlah rumah sakit juga terus berdatangan ngaturang ayah melayani kesehatan masyarakat di Pasraman Besakih. Minggu (22/2) kemarin, tercatat 12 dokter dan perawat melayani kesehatan masyarakat sejak pukul 09.00 wita hingga pukul 12.00 wita. Di antaranya dr. I Made Artawa, dr. Nyoman Sindhu Adi Putra, dr. Arie Purwana dan dr. AAA Laksmi Dewi Rudiani, Gusti Ngurah Anom Wiranegara, I Nyoman Darma Wiyasa, Ni Putu Resiki, Komang Ayu Mustriwati, Ni Made Oka Rusmini dan Made Mahardika (dokter dan perawat RS Sanglah) serta Putu Wiwik Wijayanti dan Ni Made Linda Sintya Dewi (perawat BIMC). Mereka datang secara sukarela atas nama pribadi dalam rangka turut mendukung program KMB. Sementara obat-obatan dibantu pembaca Bali Post serta dilayani dua asisten apoteker KKB.
Sebagaimana pelayanan kesehatan yang dilakukan sebelumnya, kemarin Pasraman Besakih juga masih dipenuhi masyarakat dari usia balita hingga usia lanjut yang ingin memeriksakan kesehatannya. Sedikitnya 120 masyarakat mendatangi Pasraman Besakih. Mereka di antaranya menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) bagi anak balita, kesemutan, rematik, penyakit kulit, gatal-gatal (scabies), tekanan darah rendah/tinggi.
Dr. Arie Purwana yang menangani balita menyebutkan, banyaknya balita penderita ISPA disebabkan cepatnya penyebaran virus dan bakteri di rumah-rumah warga di Besakih dan sekitarnya. Hal itu akibat faktor lingkungan yang kurang bersih. Sementara itu, dr. AAA Laksmi Dewi Rudiani yang menangani kulit dan kelamin menyebutkan pentingnya penyediaan obat scabies bagi warga masyarakat sekitar. Mengingat, pola hidup masyarakat dan lingkungan, menyebabkan penyakit gatal-gatal bagi masyarakat yang penularannya sangat cepat.
Sebagai ucapan terima kasih bagi para dokter dan perawat yang sukarela membantu melayani kesehatan masyarakat, Satria Naradha menyerahkan penghargaan berupa sertifikat.
Sumber: Bali Post, 23 Februari 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar