Rabu Besok, 'Nuwasen Karya'dan 'Nunas Tirta Pangandeg'
RABU (25/2) besok akan dilangsungkan upacara Nuwasen Karya dan Nunas Tirta Pangandeg dan Pamarisudha di Pura Dalem Puri, Besakih. Tirta itu akan dibagikan kepada seluruh umat Hindu, khususnya yang ada di daerah Bali.
Adapun tata caranya: pukul 10.00 wita utusan dari desa pakraman, kecamatan, kota/kabupaten se-Bali tangkil ke Pura Dalem Puri, Besakih dengan membawa upakara berupa peras pejati, canang sari dan segehan, lengkap dengan dua bumbung bambu sebagai tempat tirta.
Sebagai tempat Tirta Pangandeg, dihias dengan daun andong, kain putih kuning, andel-andel (berisi tulisan Tirta Pangandeg). Sedangkan untuk tempat Tirta Pamarisudha, dihias dengan daun andong, kain putih kuning, andel-andel dan tedung (berisi tulisan Tirta Pamarisudha).
Setelah tiba di tempat masing-masing, tirta di-pendak dengan segehan, kemudian di-linggih-kan di Pura Dalem. Tirta dapat dicampur dengan air bersih agar semua krama dapat tirta.
Semua krama yang ada di wilayah masing-masing mohon Tirta Pamarisudha ke Pura Dalem dengan mengaturkan canang sari, kemudian dipercikkan di sanggah/mrajan, pekarangan rumah dan semua keluarga.Bagi yang memiliki jenazah yang belum diaben, agar memercikkan Tirta Pangandeg tersebut di setra/tempat jenazah dikubur, dengan terlebih dahulu mengaturkan upakara di Pura Dalem dan Prajapati, mengaturkan sodan putih kuning dan canang sari, dengan permohonan agar Batara Dalem dan Prajapati berkenan menganugerahkan kesucian dan pamarisudha, sehingga tidak menodai kesucian karya yang akan dilaksanakan.
Sementara di setra/tempat jenazah dikuburkan mengaturkan tipat pesor, nasi angkeb, pangkonan putih kuning asagi. Dengan permohonan agar sang pitara tidak mengganggu jalannya upacara yang akan dilaksanakan. Batas waktu nyiratang Tirta Pamarisudha paling lambat dilaksanakan tanggal 28 Februari 2009. (08)
RABU (25/2) besok akan dilangsungkan upacara Nuwasen Karya dan Nunas Tirta Pangandeg dan Pamarisudha di Pura Dalem Puri, Besakih. Tirta itu akan dibagikan kepada seluruh umat Hindu, khususnya yang ada di daerah Bali.
Adapun tata caranya: pukul 10.00 wita utusan dari desa pakraman, kecamatan, kota/kabupaten se-Bali tangkil ke Pura Dalem Puri, Besakih dengan membawa upakara berupa peras pejati, canang sari dan segehan, lengkap dengan dua bumbung bambu sebagai tempat tirta.
Sebagai tempat Tirta Pangandeg, dihias dengan daun andong, kain putih kuning, andel-andel (berisi tulisan Tirta Pangandeg). Sedangkan untuk tempat Tirta Pamarisudha, dihias dengan daun andong, kain putih kuning, andel-andel dan tedung (berisi tulisan Tirta Pamarisudha).
Setelah tiba di tempat masing-masing, tirta di-pendak dengan segehan, kemudian di-linggih-kan di Pura Dalem. Tirta dapat dicampur dengan air bersih agar semua krama dapat tirta.
Semua krama yang ada di wilayah masing-masing mohon Tirta Pamarisudha ke Pura Dalem dengan mengaturkan canang sari, kemudian dipercikkan di sanggah/mrajan, pekarangan rumah dan semua keluarga.Bagi yang memiliki jenazah yang belum diaben, agar memercikkan Tirta Pangandeg tersebut di setra/tempat jenazah dikubur, dengan terlebih dahulu mengaturkan upakara di Pura Dalem dan Prajapati, mengaturkan sodan putih kuning dan canang sari, dengan permohonan agar Batara Dalem dan Prajapati berkenan menganugerahkan kesucian dan pamarisudha, sehingga tidak menodai kesucian karya yang akan dilaksanakan.
Sementara di setra/tempat jenazah dikuburkan mengaturkan tipat pesor, nasi angkeb, pangkonan putih kuning asagi. Dengan permohonan agar sang pitara tidak mengganggu jalannya upacara yang akan dilaksanakan. Batas waktu nyiratang Tirta Pamarisudha paling lambat dilaksanakan tanggal 28 Februari 2009. (08)
Sumber: Bali Post, 24 Februari 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar