Selasa, 24 Februari 2009 BP
Ratusan Masyarakat Bali 'Ngayah' di Besakih
Pasutri Rumania tak Ketinggalan
Amlapura (Bali Post) –
Sekitar 400 orang lebih masyarakat Bali terlibat dalam acara Ngayah Sareng di Pura Besakih, Karangasem, Senin (23/2) kemarin, terkait upacara Panca Bali Krama. Mereka terdiri atas karyawan dan manajeman dari 26 hotel, berbaur dengan Kelompok Media Bali Post (KMB). Kegiatan berupa bersih-bersih di areal Pura Besakih, pengobatan gratis, serta penyerahan bantuan uang tunai dan bahan pelengkap upacara seperti beras, kain, dan dupa.
Sebelum acara dimulai, dilakukan persembahyangan di Pasraman Bali di Besakih dan di Pura Penataran Agung Besakih. Masyarakat yang terlibat ngayah antusias dengan beragam peralatannya masing-masing. Bahkan, ada yang melengkapi diri dengan vacum cleaner maupun mesin pemotong rumput. Tak ketinggalan, pasangan suami istri (pasutri) warga negara asing (WNA) asal Rumania, Mr. Detlev Nath dan Christiane, yang sudah 18 kali datang ke Bali.
Pasutri yang menginap di Hotel Kamandalu Ubud tersebut juga mengenakan kain dan membawa alat capit yang disediakan hotel tempatnya menginap. Mereka ikut membersihkan areal Wantilan Besakih dengan memungut sisa sampah dengan capit berbahan bambu tersebut.
Detlev Nath didampingi Guest Activities Manager Hotel Kamandalu, Dewa Gede Subawa, mengaku senang bisa ikut ngayah di Besakih. Detlev dan istrinya mengaku tak terganggu karena harus bangun pagi-pagi dan ikut rombongan ke Besakih atas ajakan pihak hotel. Justru, mereka berbahagia diberikan kesempatan mendapatkan pengalaman baru, karena setiap pura di Bali mempunyai keunikan tersendiri yang tak habis untuk dijelajahi. Dia mengaku terkesan dengan pakaian Bali dan sudah mempunyai banyak koleksinya.
Sementara 26 karyawan hotel di Bali yang hadir kemarin, sebagian dari anggota Tri Hita Karana (THK) yang beranggotakan 800 hotel di Bali. Pertisipan dari 26 hotel tersebut adalah Alam Kulkul Resort, Bali Tropic Resort, Four Season Resort, Four Season Sayan Ubud, Gran Istana Rama, Griya Santrian Hotel, maupun Inna Grand Bali Beach. Menyusul Melia Bali Villas & Spa Resort, Nusa Dua Beach Hotel, Puri Lumbung Cottage, Risata Bali Resort, The Laguna Resort & Spa, Villa Kubu Seminyak, Waka Di Ume Resort & Spa, Inna Kuta Beach Hotel, Alila Manggis, Anantara Seminyak Hotel, Nusa Lembongan Resort, Sofitel Seminyak, Warwick Ibah Luxury Villas & Spa, The Ritz Carlton, Mercure Sanur, Harris Resort Kuta, Kamandalu Resort & Spa, Melia Benoa, dan The Patra Bali.
Sementara untuk kegiatan pengobatan gratis di Pasraman Bali, didukung oleh Melia Bali Villas & Spa Resort. Ada tiga tenaga kesehatan yang dilibatkan yaitu dr. Gosen Partama yang praktik di Surya Husadha Nusa Dua dan dua perawat dari Melia Bali yaitu Made Suartini dan Debby. Pelayanan yang diberikan berupa pengukuran tensi, pengukuran berat badan, serta konsultasi kesehatan dan pengobatan jika diperlukan.
Sejumlah karyawan hotel yang hadir spontanitas menyumbangkan uang dari kantong masing-masing. Setelah digabung, dari satu hotel jumlahnya berkisar antara Rp 1 juta- Rp 2 juta. Demikian juga para karyawan hotel menyumbangkan kelengkapan pendukung upacara seperti kain dan beras. (kmb)
Ratusan Masyarakat Bali 'Ngayah' di Besakih
Pasutri Rumania tak Ketinggalan
Amlapura (Bali Post) –
Sekitar 400 orang lebih masyarakat Bali terlibat dalam acara Ngayah Sareng di Pura Besakih, Karangasem, Senin (23/2) kemarin, terkait upacara Panca Bali Krama. Mereka terdiri atas karyawan dan manajeman dari 26 hotel, berbaur dengan Kelompok Media Bali Post (KMB). Kegiatan berupa bersih-bersih di areal Pura Besakih, pengobatan gratis, serta penyerahan bantuan uang tunai dan bahan pelengkap upacara seperti beras, kain, dan dupa.
Sebelum acara dimulai, dilakukan persembahyangan di Pasraman Bali di Besakih dan di Pura Penataran Agung Besakih. Masyarakat yang terlibat ngayah antusias dengan beragam peralatannya masing-masing. Bahkan, ada yang melengkapi diri dengan vacum cleaner maupun mesin pemotong rumput. Tak ketinggalan, pasangan suami istri (pasutri) warga negara asing (WNA) asal Rumania, Mr. Detlev Nath dan Christiane, yang sudah 18 kali datang ke Bali.
Pasutri yang menginap di Hotel Kamandalu Ubud tersebut juga mengenakan kain dan membawa alat capit yang disediakan hotel tempatnya menginap. Mereka ikut membersihkan areal Wantilan Besakih dengan memungut sisa sampah dengan capit berbahan bambu tersebut.
Detlev Nath didampingi Guest Activities Manager Hotel Kamandalu, Dewa Gede Subawa, mengaku senang bisa ikut ngayah di Besakih. Detlev dan istrinya mengaku tak terganggu karena harus bangun pagi-pagi dan ikut rombongan ke Besakih atas ajakan pihak hotel. Justru, mereka berbahagia diberikan kesempatan mendapatkan pengalaman baru, karena setiap pura di Bali mempunyai keunikan tersendiri yang tak habis untuk dijelajahi. Dia mengaku terkesan dengan pakaian Bali dan sudah mempunyai banyak koleksinya.
Sementara 26 karyawan hotel di Bali yang hadir kemarin, sebagian dari anggota Tri Hita Karana (THK) yang beranggotakan 800 hotel di Bali. Pertisipan dari 26 hotel tersebut adalah Alam Kulkul Resort, Bali Tropic Resort, Four Season Resort, Four Season Sayan Ubud, Gran Istana Rama, Griya Santrian Hotel, maupun Inna Grand Bali Beach. Menyusul Melia Bali Villas & Spa Resort, Nusa Dua Beach Hotel, Puri Lumbung Cottage, Risata Bali Resort, The Laguna Resort & Spa, Villa Kubu Seminyak, Waka Di Ume Resort & Spa, Inna Kuta Beach Hotel, Alila Manggis, Anantara Seminyak Hotel, Nusa Lembongan Resort, Sofitel Seminyak, Warwick Ibah Luxury Villas & Spa, The Ritz Carlton, Mercure Sanur, Harris Resort Kuta, Kamandalu Resort & Spa, Melia Benoa, dan The Patra Bali.
Sementara untuk kegiatan pengobatan gratis di Pasraman Bali, didukung oleh Melia Bali Villas & Spa Resort. Ada tiga tenaga kesehatan yang dilibatkan yaitu dr. Gosen Partama yang praktik di Surya Husadha Nusa Dua dan dua perawat dari Melia Bali yaitu Made Suartini dan Debby. Pelayanan yang diberikan berupa pengukuran tensi, pengukuran berat badan, serta konsultasi kesehatan dan pengobatan jika diperlukan.
Sejumlah karyawan hotel yang hadir spontanitas menyumbangkan uang dari kantong masing-masing. Setelah digabung, dari satu hotel jumlahnya berkisar antara Rp 1 juta- Rp 2 juta. Demikian juga para karyawan hotel menyumbangkan kelengkapan pendukung upacara seperti kain dan beras. (kmb)
Sumber: Bali Post, 24 Februari 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar