Senin, 02 Maret 2009

Bakeskar Hotel Kumala Pantai "Ngayah" di Pura Besakih

Senin, 02 Maret 2009 BP
Bakeskar Hotel Kumala Pantai 'Ngayah' di Pura Besakih

Amlapura (Bali Post) -
Tidak hanya berkutat dengan kerja yang melelahkan setiap hari, Keluarga Besar Badan Kesejahteraan Karyawan (Bakeskar) Hotel Kumala Pantai juga melaksanakan program spiritual sebagai penyeimbang dan me-refresh pikiran. Kaitan dengan itu, Bakeskar Hotel Kumala Pantai ngayah bersama di Pura Besakih serangkaian Karya Panca Bali Krama dan Batara Turun Kabeh sekaligus menyerahkan punia ke panitia karya, Minggu (1/3) kemarin.
Ngayah diikuti 27 pengurus dan anggota Bakeskar diambil dari perwakilan masing-masing departemen front office, house keeping, logistic, acounting, security, FB service, FB produksi, garden dan enggeneering. Didampingi Asisten Manajer Hotel, IGK Samudra Gupta, mereka ikut serta membantu membuat klatkat, bale banten bagi anggota pria. Sedangkan perempuan ikut majejahitan berbaur dengan pangayah lain.
Nayah bersama merupakan salah satu program kerja Bakeskar Hotel Kumala Pantai yang masuk dalam program suka duka. Di samping program lain seperti tirtayatra, pelatihan keterampilan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan program simpan-pinjam (koperasi anggota). 'Ini langkah awal yang tentu kami persiapkan dilaksanakan setiap tahun. Di samping memelopori, kemungkinan persatuan karyawan di hotel lain yang satu payung (kepemilikan) dengan Hotel Kumala Pantai juga melakukan hal sama,' ujar Ketua Bakeskar Nyoman Budiarta.
Sampai saat ini, jumlah anggota Bakeskar 163 orang sejak dibentuk Desember tahun 2002. Namun tak keseluruhan ikut serta karena kesibukan di hotel yang tak mungkin ditinggalkan.
Saat ini tingkat hunian hotel yang berada di Jalan Werkudara, Legian Kaja, Kuta, mencapai 80-90 persen dari sekitar 160 kamar. Kebanyakan tamu bisnis dan tamu keluarga asal Autralia. Juga tamu keluarga dari beberapa negara lain. 'Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Dengan ngayah bersama, karyawan bisa bercengkrama satu sama lain sebagai teman. Bukan hubungan atasan dengan bawahan seperti di kantor. Hal itu paling tidak berpengaruh baik terhadap pikiran saat mengawali kerja besok (Senin-red),' ujar IGK
Samudra Gupta. Asisten manajer yang biasa disapa Edo menyebutkan, dukungan juga diberikan dalam bentuk pendanaan. (kmb20/*)
Sumber: Bali Post, 2 Maret 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar