Selasa, 07 April 2009

Dokumentasi 30 Tahun Upacara di Pura Agung Besakih

.







.
Mulai upload lagi!!!
Lebih dari seminggu saya tidak melakukan update di blog ini tapi bukan berarti bahwa kegiatan peliputan atau kegiatan upacara di Besakih seolah terhenti. Usai puncak Karya Tawur Agung Panca Bali Krama, Pura Agung Besakih (dan juga seluruh Bali) menyongsong Nyepi dengan pelaksanan Catur Brata Panyepian, amati geni, amati karya, amati lelanguan dan amati lalungaan.
Suatu hal unik bahwa areal Pura Agung Besakih, saat panyepian, justru tidak diberlakukan ketentuan Nyepi. Jro Mangku Suyasa mengutip tentang ketentuan pelaksanaan upacara di Besakih yang menyebutkan bahwa Pura Agung Besakih ”tan keneng panyepian”. Walau demikian, warga di kawasan hunian desa pakraman Besakih tetap terkena pemberlakuan ketentuan Nyepi sebagaimana dengan daerah lain di Bali.
Ketika seluruh rangkaian Karya Tawur Agung Panca Bali Krama telah selesai digelar ditandai dengan upacara Pangremek Karya pada tanggal 28 Maret 2009, kawasan Pura Agung Besakih tetap bergiat menyongsong upacara Ida Bhatara Turun kabeh yang jatuh pada tanggal 9 April 2009. Selama rentang tersebut, Ida Bhatara tetap nyejer di palinggih Pengaruman Agung dan selama itu pula diselenggarakan upacara setiap hari yang disebut upacara Penganyar. Upacara Penganyar ini dilaksanakan secara merata dan bergiliran oleh Panitia Provinsi Bali, Panitia Lokal Besakih dan Kabupaten / Kota se Bali. Sementara itu, di Suci Pura Agung Besakih, Ida Pedanda Istri dan para pengayah Istri (Tukang Banten) kembali melakukan kegiatan mempersiapkan berbagai jenis upakara/sesajen untuk pelaksanaan upacara Bhatara Turun Kabeh.
Selama rentang waktu upacara Penganyar (Ida Bhatara nyejer) saya hanya beberapa kali saja berkesempatan tangkil ke Besakih untuk mendokumentasikan kegiatan tersebut. Saya mempercayakan kegiatan dokumentasi kepada panitia lokal karena ritual penganyar adalah bentuk ritual tipikal yang dilaksanakan rutin setiap hari sampai saat pelaksanaan Ida Bhatara Turun Kabeh. Selain itu, di Besakih telah pula saya lengkapi dengan kamera digital (aturan dari IAI Daerah Bali ketika saya masih menjabat sebagai Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Daerah Bali) sehingga tidak sepenuhnya tergantung pada teman-teman fotografer yang ada. Bersyukur pula, dua orang sahabat saya Agung Bhawantara dan Maria Ekaristi (
http://jalan-jalan-bali.blogspot.com) amat rajin, hampir setiap hari sempat tangkil ngayah ke Besakih membuat dokumentai foto dan video. Sungguh, amat menyenangkan ketika waktu terasa sempit ada teman yang tulus berbagi tugas sehingga kegiatan pencatatan ritual 10 tahunan ini tidak tercecer (Agung dan Eka, dahat suksma).
Apa yang saya kerjakan selama ketidak hadiran saya di Besakih dalam rentang Penganyar?
Sejak awal persiapan Karya, ada keinginan besar yang ingin saya laksanakan sebagai upaya berbagi dengan umat Hindu yang urati pada ritual keagamaan di tanah Bali, baik yang sempat hadir di Besakih maupun sameton Hindu yang berada di luar Bali yang hanya sempat mengamati saja lewat internet. Tekad saya itu akhirnya terwujud jua. Tanggal 4 April 2009 yang lalu saya berhasil menyelesaikan 15 poster masing-masing ukuran satu triplex (122 x 244 cm) sudah tercetak dan terpasang pada frame yang telah disiapkan (terima kasih untuk Ketut Tunas, OB di kantor IAI Bali yang memasangnya di frame). Esok paginya, mobil pickup dari Besakih tiba di studio saya untuk mengambilnya, (he...he...berhimpitan di mobil pickup) saya ikut ke Besakih lanjut kemudian memasangnya di sisi selatan Wantilan Besakih. Saya harus menyampaikan terima kasih kepada pengayah-pengayah dan prajuru di Besakih yang sigap membantu pemasangan 15 poster tersebut. Agung Bhawantara dan Eka yang sejak pagi sudah menunggu di Besakih, juga Bp Kapolsek Rendang yang memberi "dispensasi" hingga poster itu bisa tiba dan terpasang di Besakih.
Waktu lima hari, sejak Umanis Kuningan 29 Maret 2009, bagi saya amat sesak untuk memilih sedikit foto dari ribuan foto-foto Panca Bali Krama 2009 yang mesti ditata dalam poster tersebut termasuk juga membongkar arsip dokumentasi foto Besakih sejak Eka Dasa Rudra 1979. Walau tampil sebagai sekilas info tentang dokumentasi visual upacara di Pura Agung Besakih rentang 30 tahun, 15 poster tersebut kini telah terpasang secara runut mencakup:

  • Tawur Agung Eka Dasa Rudra 1979, 1 poster (scan dari buku Album Eka Dasa Rudra 1979)
  • Tawur Agung Panca Bali Krama 1989, 1 poster
  • Tawur Agung Candi Narmada, Panca Bali Krama ring Danu dan Tri Bhuwana 1993, 2 poster
  • Tawur Agung Eka Bhuwana 1996, 1 poster
  • Tawur Agung Panca Bali Krama 1999, 1 poster
  • Tawur Agung Panca Bali Krama 2009, 9 poster

Kecuali poster dokumentasi Eka Dasa Rudra 1979, seluruh foto adalah dokumentasi Besakih yang saya buat sejak 1989 hingga sekarang. Beruntung saya masih menyimpan negatif film dan slide dokumentasi tersebut dengan baik sehingga kini bisa terpasang sebagai informasi untuk publik. Dokumentasi 1989 hingga 1999 masih menggunakan media negatif film dan slide (saat itu belum populer pemakaian Kamera Digital) sehingga tidak ada pilihan lain kecuali membeli sebuah Scanner yang bisa digunakan untuk scanning film (ternyata manajemen pustaka amat penting sekaligus tidak murah).

3 komentar:

  1. Suksma Bli Made Atas foto-foto koleksi PBK dan EKR 1979-nya. Terus Berkarya, semoga mendapat berkah dari apa yang telah bli sumbangkan. Bagus Banget!

    BalasHapus
  2. @dresti, terima kasih telah mengikuti liputan Besakih di Blog ini. Display poster Besakih masih akan dilengkapi dengan dokumentasi upacara hingga Nyineb nanti.
    Usai seluruh upacara semua poster seukuran triplex (122 x 244 cm) tersebut akan disumbangkan ke Desa Adat Besakih sehingga bermanfaat sebagai informasi visual bagi umat Hindu maupun wisatawan yang berkunjung ke Besakih.

    BalasHapus
  3. Suksme Bli Made atas punia dokumnetasinya yg amat mengesankan. Saran tyang adakan lomba hasil Foto seputar karya PBK 2009 untuk umum, shg dokumentasi yg dpt dikoleksi bs lbh banyak dan beragam ide, baik itu dr suasana ritual upacara sampai kondisi macet di jalan yg dialami pemedek.
    Suksme

    BalasHapus