Melasti hari ke 2, 22 Maret 2009
Setelah menginap semalan di Pura Penataran Agung Klungkung, iring-iringan Palelastian Besakih melanjutkan perjalanan ritual Melasti hari ke 2 tanggal 22 Maret 2009. Rombongan palelastian melakukan persiapan keberangkatan sejak subuh dan mulai bergerak menuju Pura Puseh Tohjiwa, Kecamatan Sidemen pada jam 5.45 wita. Suara ritmis tambur Ida Ratu Pasek, pajenengan Ida Ratu Pande dan denting genta Ida Bhatara Catur Lawa mengawali terdengar dari kejauhan memecah pagi, membangunkan krama Hindu di jalur menuju Tohjiwa untuk bergegas menyiapkan pamendak. Sepanjang jalan, krama desa Paksebali, Lebu, dan Sukahet menyambut iring-iringan dengan antusias lengkap dengan bhakti dan yasa. Desa pakraman Tohjiwa bahkan telah mempersiapkan sejak beberapa hari sebelumnya, terutama logistik para pangirng yang jumlahnya ribuan orang.
Jarak tempuh dari Pura Penataran Agung Klungkung ke Pura Tohjiwa adalah 7 kilometer ditepuh dalam waktu sekitar 2.10 menit. Setelah melakukan ritual pamendak yang dan pelayanan kepada seluruh pangiring, tepat jam 11.50 wita iring-iringan palelastian melanjutkan perjalanan menuju Pura Puseh Tebol, Sidemen yang berjarak 9 kilometer ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam 41 menit. Sama halnya dengan penyambutan di Pura Puseh Tohjiwa, penyambutan di Pura Puseh Tebola juga sangat meriah dan ramai.
Malam ini, 22 Maret 2009, iring-iringan palelastian Besakih menginap semalam di Pura Puseh Tihjiwa dan akan dilanjutkan dengan perjalanan etape terakhir dari Pura Puseh Tebola, Sidemen langsung menuju Besakih lewat jalur Selat, Muncan, Batusesa , dan berakhir di kawasan Pura Agung Besakih.
Setelah menginap semalan di Pura Penataran Agung Klungkung, iring-iringan Palelastian Besakih melanjutkan perjalanan ritual Melasti hari ke 2 tanggal 22 Maret 2009. Rombongan palelastian melakukan persiapan keberangkatan sejak subuh dan mulai bergerak menuju Pura Puseh Tohjiwa, Kecamatan Sidemen pada jam 5.45 wita. Suara ritmis tambur Ida Ratu Pasek, pajenengan Ida Ratu Pande dan denting genta Ida Bhatara Catur Lawa mengawali terdengar dari kejauhan memecah pagi, membangunkan krama Hindu di jalur menuju Tohjiwa untuk bergegas menyiapkan pamendak. Sepanjang jalan, krama desa Paksebali, Lebu, dan Sukahet menyambut iring-iringan dengan antusias lengkap dengan bhakti dan yasa. Desa pakraman Tohjiwa bahkan telah mempersiapkan sejak beberapa hari sebelumnya, terutama logistik para pangirng yang jumlahnya ribuan orang.
Jarak tempuh dari Pura Penataran Agung Klungkung ke Pura Tohjiwa adalah 7 kilometer ditepuh dalam waktu sekitar 2.10 menit. Setelah melakukan ritual pamendak yang dan pelayanan kepada seluruh pangiring, tepat jam 11.50 wita iring-iringan palelastian melanjutkan perjalanan menuju Pura Puseh Tebol, Sidemen yang berjarak 9 kilometer ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam 41 menit. Sama halnya dengan penyambutan di Pura Puseh Tohjiwa, penyambutan di Pura Puseh Tebola juga sangat meriah dan ramai.
Malam ini, 22 Maret 2009, iring-iringan palelastian Besakih menginap semalam di Pura Puseh Tihjiwa dan akan dilanjutkan dengan perjalanan etape terakhir dari Pura Puseh Tebola, Sidemen langsung menuju Besakih lewat jalur Selat, Muncan, Batusesa , dan berakhir di kawasan Pura Agung Besakih.
.
Foto 1: Palelastian berangkat dari Pura Penataran Agung Besakih menuju Pura Puseh Tohjiwa untuk persembahan Pamendak
Foto 2: Palelastian, sesaat akan memasuki kawasan Desa Pakraman Tohjiwa.
Foto 3: Jempana pralingga Ida Bhatara Pura Agung Besakih dan Pedharman ditempatkan berjejer di natar Pura Puseh Tohjiwa.
Foto 4: Suasana pamendak di beberapa tempat .
Foto 5: Suasana palelastian menuju Pura Puseh Tebola.
Foto 6: Jempana diusung oleh masing-masing pemaksan menuju natar Jaba Tengah dan Jeroan Pura Puseh Tebola.
saya menyambut gembira dengan adanya blog yang mengulas secara penuh tentang upacara PBK!!!!
BalasHapusSemoga Blog ini bosa menjadi media pencerahan tentang pelaksanaan PBK bagi umat Hindu yang gemar ONLINE!!!!
Ohh ya selain itu perlu saya sampaikan kepada redaksi salam kenal!!! Tadi saya baru datang dari ngiring ke pantai kelotok, dan tembus sampai tiga hari..!!! itu berkat keyakinan..!!!
tuhan maha besar karena itu kita sebagai umatnya harus taat dan patuh terhadap larangannya
BalasHapusSAngat menarik ini, saya hanya ikut di hari pertama dan ketiga.
BalasHapus